kita terpaksa menyambut senyum demokrasi yang lara.
Dataran Merdeka tak lagi dipupuk gah sejarahnya
kerana tak digalak ia untuk lebih bersejarah.
Kini di mana-mana sajalah Dataran Suara kita!
Angin sejarah yang tulen kini makin berhembus kencang
mencanda panji negara yang berkibar girang dan garang;
dan seragam gelombang kuning—diri kita yang sejati—
menghimpun azam dan tekad untuk tulus damai berbakti,
menjeritkan: Janji Demokrasi, ya, Janji Demokrasi!
Kita mulai dihindar untuk mengalir ke Dataran;
di mana sajalah kini kita rai kemerdekaan.
Kita enggan menjadi wira ciplakan di dalam mimpi.
Kita laungkan jerit senyaringnya: “Janji Demokrasi!”
sehinggalah janji itu turut menjeritnya sendiri!
28/8/2012 A. SAMAD SAID
menghimpun azam dan tekad untuk tulus damai berbakti,
menjeritkan: Janji Demokrasi, ya, Janji Demokrasi!
Kita mulai dihindar untuk mengalir ke Dataran;
di mana sajalah kini kita rai kemerdekaan.
Kita enggan menjadi wira ciplakan di dalam mimpi.
Kita laungkan jerit senyaringnya: “Janji Demokrasi!”
sehinggalah janji itu turut menjeritnya sendiri!
28/8/2012 A. SAMAD SAID