Friday, April 30, 2010

Perampok Tanah Air


Kini kita wajar menilai pemimpin sekeluarga—
mereka yang petanya tidak terjangkit wabak pelupa.
Kita perlu mendengar degupan batinnya yang insani;
bakal tumbuhkah benih yang terharum di ladang sendiri?
Kita harus meneliti pemimpin yang membuak mewah;
apalagi yang terbukti menimbun dana keluarga.
Mengapa bisiknya menggema menyaring jeritan
sementara jeritnya melemah pula jadi bisikan?
Kita wajar sangsi mereka yang bau ringgitnya hangit,
sepantas mana mereka menjadi kuasawan boncit.
Dan benarkah murni suara syair dirinya yang dusta
atau merekalah penggelora janji pelindung dosa?
Usah langsung dipercaya segala yang tertayang luhur,
manis petah berjanji—lakon yang sangat cantik teratur.
Kerana, memang makin ramai yang muncul bertopeng fakir,
sesenyapnya merekalah para perampok tanah air.
Kejujuran yang tulus di luar dan terindah di dalam—
paling luhur itulah sebenarnya negara idamkan.
Usahlah direlakan kehidupan kita mewah kini
dengan sengaja melarakan nasib generasi nanti.
9—13, September, 2009. A. SAMAD SAID.

No comments:

Post a Comment